Transformasi Pertanian Padi di Klaten
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi di Indonesia. Namun, petani di daerah ini menghadapi tantangan menurunnya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan selama puluhan tahun.
Masalah yang Dihadapi
Sebelum menggunakan produk Biosolution, petani di Klaten menghadapi beberapa kendala:
- Produktivitas stagnan di angka 5,2 ton/ha
- Biaya pupuk kimia tinggi mencapai Rp 3-4 juta/ha
- Tanah semakin keras dan sulit diolah
- Serangan hama meningkat setiap musim
Solusi Biosolution
Kelompok tani di Klaten mulai mengadopsi teknologi bioteknologi Biosolution dengan kombinasi:
- FloraOne - Pupuk hayati cair mengandung konsorsium mikroba yang meningkatkan ketersediaan unsur hara
- BIOJAGAT - Pembenah tanah organik yang memperbaiki struktur dan kesuburan tanah
Hasil yang Dicapai
Setelah 2 musim tanam, hasilnya sangat mengesankan:
- Produktivitas naik 40%: dari 5,2 ton/ha menjadi 7,3 ton/ha
- Penghematan pupuk kimia 50%: dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 1,75 juta/ha
- Pendapatan bersih naik Rp 52 juta/ha per tahun
- ROI tercapai dalam 1 musim tanam
Testimoni Petani
"Kami tidak menyangka hasilnya bisa sedramatis ini. Tanah yang tadinya keras sekarang gembur, tanaman lebih sehat, dan hasil panen jauh melebihi ekspektasi," ujar Pak Sukirman, Ketua Kelompok Tani Makmur Jaya.
Rekomendasi Aplikasi
- FloraOne: 2-3 liter/ha, diaplikasikan 2 kali (vegetatif dan generatif)
- BIOJAGAT: 10-15 kg/ha, dicampur dengan pupuk organik sebelum tanam
Kesimpulan
Keberhasilan petani Klaten membuktikan bahwa bioteknologi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
